Pengurangan / Penghapusan Sanksi Administrasi
1. Direktur
Jenderal Pajak karena jabatannya atau atas permohonan WP dapat mengurangkan
atau menghapus sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan/ atau kenaikan yang
tercantum dalam STP, SKPKB atau SKPKBT, dikenakan karena adanya kekhilafan atau
bukan karena kesalahan WP.
Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi harus memenuhi ketentuan:
a. 1
(satu) permohonan untuk 1 (satu) STP, SKPKB atau SKPKBT;
b. Diajukan
secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan memberikan alasan yang mendukung
permohonannya;
c. Disampaikan
kepada Direktur Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak tempat WP
terdaftar;
d. WP
telah melunasi pajak yang terutang; dan
e. Surat
permohonan ditandatangani oleh WP, dan dalam hal surat permohonan
ditandatangani oleh bukan WP, surat permohonan tersebut harus dilampiri dengan
surat kuasa khusus;
Permohonan WP dapat diajukan paling banyak 2 (dua)
kali dan permohonan kedua harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3
(tiga) bulan sejak tanggal keputusan Direktur Jenderal Pajak atas permohonan
yang pertama dikirim.
Direktur Jenderal Pajak harus memberikan keputusan
atas permohonan WP dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal
diterimanya permohonan WP. Apabila jangka waktu tersebut telah lewat dan
Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, permohonan yang diajukan
oleh WP dianggap dikabulkan dan harus menerbitkan keputusan sesuai dengan
permohonan yang diajukan.
Keputusan yang diterbitkan Direktur Jenderal Pajak
dapat berupa mengabulkan sebagian atau seluruhnya, atau menolak permohonan WP.
WP dapat meminta secara tertulis kepada Direktur Jenderal Pajak mengenai alasan
yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian permohonan WP.
2. Direktur
Jenderal Pajak secara jabatannya dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi
administrasi dalam STP yang diterbitkan sebagai akibat dari:
a. Diterbitkan surat ketetapan pajak karena Pengusaha Kena Pajak tidak membuat faktur pajak; dan
a. Diterbitkan surat ketetapan pajak karena Pengusaha Kena Pajak tidak membuat faktur pajak; dan
b. diterbitkan SKPKB atau SKPKBT, serta Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Kebaratan, Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, pada saat jatuh tempo pelunasan tidak atau kurang dibayar, atas jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar itu dikenai sanksi administrasi berupa bunga 2% (dua persen) perbulan untuk seluruh masa, yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pelunasan atau tanggal diterbitkannya STP, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
Pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dilakukan apabila Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan/Pembatalan Ketetapan Pajak yang tidak benar atau Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali, yang mengakibatkan pajak yang masih harus dibayar berkurang atau dibatalkan.
Sumber : www.Pajakonline.com/
0 comments:
Post a Comment